Publisher Theme
Art is not a luxury, but a necessity.

Digerebek di Gubuk Tengah Sawah, Pasangan ABG Diduga akan Berbuat Asusila, Ada Alat Kontrasepsi

0

Pasangan ABG digerebek sedang berduaan di gubuk tengah sawah. Mereka diduga hendak berbuat asusila. Saat digerebek, warga menemukan alat kontrasepsi.

Warga Kampung Sukaruji menduga sepasang ABG yang digerebek di saung tengah sawah, akan berhubungan intim layaknya suami istri. Pasalnya, saat menggerebek keduanya yang sudah dalam kondisi setengah telanjang, Kamis (11/2/2021), warga juga menemukan sebuah alat kontrasepsi yang masih baru. "Saat kami melakukan penggerebekan ditemukan kondom masih baru. Untung kami segera ke sana, sehingga berhasil mencegah perbuatan mungkar," kata Ketua RW Sukaruji, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Yuyu Wahyudin.

Menurut Yuyu, untuk menghindari kemarahan warga, setelah dinasihati, kedua ABG berlainan jenis itu segera disuruh pulang. "Sebelumnya kami interogasi, ternyata mereka bukan dari daerah sini, berasal dari luar Rajapolah," ujar Yuyu. Iberitakan sebelumnya, warga Kampung Sukaruji, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, heboh.

Mereka menemukan sepasang ABG diduga berbuat asusila di sebuah saung atau gubuk di tengah sawah, Kamis (11/2/2021). Awalnya warga tak curiga melihat seorang anak lelaki bersama perempuan, keduanya seusia siswa SMP, berjalan di pematang sawah. Namun warga mulai curiga ketika keduanya menghilang saat melintasi sebuah saung agak tertutup di tengah sawah.

Lama kelamaan warga mulai khawatir terhadap sepasang ABG itu. Mereka khawatir keduanya akan berbuat macam macam di dalam saung. Ketua RW setempat, Yuyu Wahyudin, bersama warga berinisiatif mendatangi saung tertutup dinding bilik bambu tersebut.

Betapa terkejutnya mereka, keduanya ternyata sudah dalam posisi setengah telanjang berada di dalam saung. Yuyu dan warga langsung menggerebek. Kedua ABG berlainan jenis itu panik dan segera berpakaian. Diketahui keduanya bukan warga sekitar.

"Sempat kami nasihati dan disuruh segera pulang karena khawatir jika warga sudah banyak, situasi tidak terkendali," ujar Yuyu.

Leave A Reply

Your email address will not be published.